Paragraf merupakan bagian suatu karangan yang mengandung satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Di dalam paragraf terdapat dua macam jenis paragraf yang harus diketahui oleh penulisnya. Dua jenis paragraf tersebut ialah paragraf deduktif dan paragraf induktif. Cara membedakan kedua jenis paragraf ini terdapat pada letak gagasan utamanya. Intinya, kedua jenis paragraf ini harus memiliki gagasan utama tetapi peletakannya berbeda.
PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki kalimat utamanya berada di awal. Kalimat utama ini didukung oleh berbagai macam kalimat pendukung untuk menjelaskan topik permasalahan yang dimaksud. Ini berarti paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang didahului dengan pola kalimat umum yang kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas (khusus).
Jadi, tentunya sangat mudah bagi Anda untuk membuat sebuah tulisan ataupun artikel dengan format deduktif, karena intisari dari informasi yang kita sajikan berada di awal paragraf dari tulisan tersebut. Dan berikut secara garis besar ciri-ciri paragraf deduktif:
1. Kalimat utama berada di awal paragraf
2. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan
1. Kalimat utama berada di awal paragraf
2. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan
Contoh:
- Kemacetan menjadi masalah baru di Surabaya. Permasalahan terjadi karena banyaknya masyarakat yang membeli kendaraan baru. Padahal di Surabaya terdapat berbagai macam alat transportasi umum yang mumpuni.
- Negara adalah institusi mapan, tetapi tetap dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara mewadahi seluruh kepentingan masyarakat bangsa. Ia hanya menyediakan kerangka umum yang bersifat abstrak, sehingga terbuka untuk ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah pranata kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
- KOTA – Jarang ada pasar tradisional yang menyediakan layanan kesehatan seperti pasar Songgolangit Ponorogo. Dinamakan pos kesehatan pasar alias poskespas karena ditujukan melayani pedagang dan pembeli. Tingkat kunjungan pasien mencapai 20 orang perhari kendati letak poskespas itu terpencil di dekat area parkir. “Letakya nyelempit, kalau orang baru pasti bingung mencari, ungkap Karmini, salah seorang pedagang yang menjadi pasien setia poskespas Pasar Songgolangit, kemarin (16/8).
PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri paragraf induktif dapat diketahui dengan melihat atau membuat sebuah paragraf. Apabila dalam paragraf itu mula-mula menyebutkan peristiwa khusus dan diakhiri dengan kesimpulan berdasar peristiwa khusus tersebut, maka bisa dipastikan anda sedang membaca atau membuat paragraf induktif.
Jenis paragraf induktif dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Generalisasi
Contoh:
Setelah
karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhan
mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak
seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai
mengarang. A.S. Broto (ed.)
2. Analogi
Merupakan
pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat
sama.Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa
jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam
hal yang lain.
Contoh:
Sifat
manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu
meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati
dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin
merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
3. Sebab-Akibat
Adalah paragraf yang
dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada
simpulan yang menjadi akibat.
Contoh:
Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar.
Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan
para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak
mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
4. Akibat-Sebab
Adalah
paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta
itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Contoh:
Hasil
panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak
tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman
yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. Bukan itu saja, pengairan pun tidak
berjalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan
aturannya. Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani
dalam pengolahan pertanian.
4. Sebab Akibat 1 Akibat 2
Dalam
paragraf hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan
serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan
akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
Contoh:
Baru-baru
ini petani Cimanuk gagal panen karena tanaman padi mereka diserang hama wereng.
Peristiwa ini menelan kerugian ratusan juta rupiah. Selain itu, distribusi
beras ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung terganggu.
Adapun ciri-ciri dari paragraf induktif adalah sebagai berikut:
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
- Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
- Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
- Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya.
- Di era zaman globalisasi ini, banyak orang yang memiliki Handphone. Itu disebabkan, karena sekarang mereka bisa memiliki Handphone dengan harga murah dan banyak model nya.Bahkan anak sekolah dasar pun tidak mau kalah. Mereka membawa handphone ke sekolah. Begitu juga dengan ibu-ibu.Ibu-ibu zaman sekarang sudah menjadikan handphone sebagai barang wajib yang harus dimiliki.Hal ini menunjukkan bahwa sekarang Handphone dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari
- Demam yang tinggi yang terjadi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau biasa disebut mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan ditangani dokter.
Sumber:
http://makalahpendidikan.blogdetik.com/pengertian-paragraf-induktif-contoh-membuat-menulis-paragraf-induktif-sendiri/
http://www.duniapelajar.com/2014/05/13/contoh-contoh-paragraf-deduktif-induktif/
http://www.academia.edu/8936627/KUMPULAN_CONTOH_PARAGRAF_DEDUKTIF_INDUKTIF_DAN_CAMPURAN
http://kafeilmu.com/pengertian-paragraf-induktif-jenis-ciri-ciri-dan-contoh/
http://rohmatullahh.blogspot.com/2013/09/pengertian-contoh-paragraf-deduktif.html
http://makalahpendidikan.blogdetik.com/pengertian-paragraf-induktif-contoh-membuat-menulis-paragraf-induktif-sendiri/
http://www.duniapelajar.com/2014/05/13/contoh-contoh-paragraf-deduktif-induktif/
http://www.academia.edu/8936627/KUMPULAN_CONTOH_PARAGRAF_DEDUKTIF_INDUKTIF_DAN_CAMPURAN
http://kafeilmu.com/pengertian-paragraf-induktif-jenis-ciri-ciri-dan-contoh/
http://rohmatullahh.blogspot.com/2013/09/pengertian-contoh-paragraf-deduktif.html
0 comments:
Post a Comment